Rabu, 27 Oktober 2010

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara. Dengan kata lain kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1. Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan atau pikiran dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, yakni :
a. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas, ketidak jelasan subjek dan predikat suatu kalimat, tentu membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghidari pemakaian kata depan di, dalam, untuk, pada, dan sebagainya didepan subjek.
Contoh :
ü Bagi semua siswa madrasah ini harus membayar uang spp. (salah)
ü Semua siswa madrasah ini harus membayar uang spp. (benar)
b. Tidak terdapat subyek yang ganda.
Contoh :
ü Penyusunan makalah itu saya dibantu oleh para dosen
ü Masalah itu saya kurang jelas
Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara :
ü Dalam menyusun makalah itu, saya dibantu oleh para dosen
ü Masalah itu bagi saya kurang jelas
c. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh :
ü Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
ü Perusahaan jamu jago sudah memiliki surat izin departemen kesehatan. Sedangkan perusahaan jamu subur hanya memiliki surat izin usaha.

Kaliamat-kalimat ini dapat diperbaiki dengan :

ü Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
ü Perusahaan jamu jago sudah memiliki surat izin departemen kesehatan sedangkan perusahaan jamu subur hanya memiliki surat izin usaha.
d. Predikat kalimat tidak didahului kata yang.
Contoh :
ü Bahasa indonesia yang berasal dari bahasa melayu.
ü Kantor kami yang terletak didepan kampus UIN Malang.

Kalimat-kalimat ini dapat diperbaiki dengan :

ü Bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu.
ü Kantor kami terletak didepan kampus UIN Malang.

2. Keparalelan
Yang dimaksud disini adalah istiqomah dalam bentuk kalimat. Artinya : kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Kalau bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk yang kedua dan seterusnya harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama mengunakan verba, maka bentuk kedua dan seterusnya menggunakan verba.
Contoh :
ü Harga sembilan bahan pokok dibekukan dan kenaikan secara luwes.
ü Tahap terahir penyelesaian gedung UIN malang itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.
Keterangan :
kalimat pertama tidak ada kesejajaran karena dua bentuk kata yang mewakili predikat terjadi dari bentuk yang berbeda, yaitu kata dibekukan dan kenaikan.

Kalimat ini dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan dengan kedua bentuk:

ü Harga sembilan bahan pokok dibekukan atau dinaikan secara luwes.
ü Tahap terakhir penyelesaian gedung UIN malang adalah kegiatan mengecatan tembok pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air,dan pengaturan tata ruang.


3. Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu, berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat.
a. Meletakkan kata yang ditonjolakan itu didepan kalimat (diawal kalimat)
Contoh :
ü President mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Penekanannya ialah : president mengharapkan

ü Harapan president ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya
Penekanannya ialah : harapan president
Jadi penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.

b. Membuat urutan kata yang logis
Contoh :
ü Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tapi berjuta juta rupiah ia telah mengeluarkan biaya untuk pendidikannya.
Seharusnya,
ü Bukan seribu, sejuta, atau seratus tetapi berjuta-juta rupiah ia telah mengeluarkan biaya untuk pendidikannya.

c. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh :
ü Anak itu tidak malas dan curang tetapi rajin dan jujur.

d. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
Contoh :
ü Saudaralah yang bertanggung jawab.

4. Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif ialah kalimat mempergunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang memperjelas kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan :
a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh :
ü Karena PT Karisma sudah bangkrut, PT Karisma tidak bisa memproduksi arang lagi.
ü Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui president datang.
Perbaikannya adalah :
ü Karena sudah bangkrut, PT Karisma tidak bisa memproduksi barang lagi.
ü Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui president datang.

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
ü Kata merah sudah mencakupi kata warna.
ü Kata beringin sudah mencakupi kata pohon.
Contoh :
ü Ia memekai baju warna merah.
ü Didalam logo sebelah mana lambang pohon beringin itu harus diletakkan?
Dapat diubah,
ü Ia memakai baju merah.
ü Didalam logo sebelah mana lambang beringin itu harus diletakkan?

c. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Kata naik bersinonim dengan keatas.
Kata turun bersinonim dengan kebawah.
Kata hanya bersinonim dengan kata saja
Kata sejak bersinonim dengan kata dari
Perhatikan kalimat-kalimat dibawah ini
ü Dia hanya membawa badanya saja.
ü Sejak dari pagi bermenung.
Kalimat ini dapat diperbaiki,
ü Dia hanya membawa badannya.
ü Sejak pagi dia bermenung.


d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Misalya :
Bentuk tidak baku Bentuk baku
Para tamu-tamu para tamu
Beberapa orang-orang beberapa orang

5. Kecermatan
Yang dimaksud cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.
Perhatikan kalimat berikut.
a. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.
b. Baru berlayar mencapai jarak sekitar 50 m, ombak menerpa dan perahu itu mau karam.
Kalimat a) memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi.
Kalimat b) memiliki makna ganda, yaitu sengaja ingin tenggelam atau akan tenggelam.

Perhatikan kalimat berikut.
ü Yang diceritakan menceritakan tentang putra-putri raja, para hulubalang, dan para mentri.
Kalimat ini salah pilihan katanya karena dua kata yang bertentangan, yaitu diceritakan dan menceritakan.

6. Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yan disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berfikir yang tidak sistematis. Oleh karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.

Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona.
ü Makalah itu saya sudah revisi.
ü Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Kalimat diatas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu berbentuk :
ü Makalah itu sudah saya revisi.
ü Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan
Kalimat yang padu idak perlu menyisipkan sebuah kata antara prediket kata kerja dan objek penderita.

Perhatikan kalimat ini :
ü Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat
ü Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya :
ü Mereka membicarakan kehendak rakyat.
ü Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.


7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan itu adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat dibawah ini :
ü Waktu dan tempat kami persilahkan.
ü Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.


Kalimat ini tidak logis (tidak masuk akal). Yang logs adalah sebagai berikut.
ü Bapak zaim kami persilahkan.
ü Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini.
Kelogisan sebuah kalimat ditandai pula oleh ejaan, seperti yang dibicarakan pada bab-bab terdahulu.




Artikel ini disusun guna memenuhi tugas Bahasa Indonesia PAI UIN malang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More