Dalam menulis karya ilmiah, perlu diperhatikan syarat-syarat pengembangan kalimat efektif. Beberapa syarat tersebut dikemukakan berikut ini.
Penggunaan Kalimat yang Utuh
Kalimat utuh adalah kalimat yang semua unsur atau bagiannya hadir. Dalam kalimat tersebut, tidak ada bagian yang hilang. Berikut ini disajikan contoh kalimat yang tidak utuh.
Contoh:
(1) Dalam rapat kemarin menghasilkan lima keputusan yang harus dilakukan bersama.
(2) Ketidakberhasilan proyek itu karena pemborongnya yang tidak mantap.
(3) Yakni batik tulis yang khas Jogyakarta.
Ketidakbenaran kalimat (1) disebabkan kalimat tersebut tidak menyebutkan apa atau siapa yang menghasilkan lima keputusan yang harus dilaksanakan bersama. Bagian itu dalam kalimat (1) dihilangkan sehingga pikiran yang diungkapkan kalimat tersebut menjadi tidak utuh lagi.
Dalam kalimat (2) kita tidak melihat bagian kalimat yang menyatakan perbuatan apa atau dalam keadaan apa yang dilakukan atau dialami oleh ketidakberhasilan proyek itu sehingga dengan hilangnya bagian itu, kalimat menjadi tidak utuh lagi. Lebih-lebih lagi, dalam kalimat (3) ada beberapa bagian yang dihilangkan, yaitu bagian yang menyatakan siapa yang berbuat dan jenis perbuatan apa yang dilakukannya yang diterangkan oleh batik tulis yang khas Jogyakarta itu.
Jika kalimat (1), (2), dan (3) dibetulkan menjadi kalimat yang utuh, kalimat-kalimat itu menjadi sebagai berikut.
(1a) Dalam rapat kemarin, mereka menghasilkan lima keputusan yang harus dilakukan bersama.
(2a) Ketidakberhasilan proyek itu terjadi karena pemborongnya yang tidak mantap.
(3a) Batik yang dipakai oleh Shinta itu tergolong ke dalam batik tulis yang khas, yaitu batik tulis yang khas Yogyakarta.
Kalimat (1) dapat juga kita betulkan dengan tidak menambah bagian lain ke dalam kalimat, tetapi dengan mengubah bentuk menghasilkan menjadi dihasilkan sehingga kalimat itu terjadi
(1b) Dalam rapat kemarin dihasilna lima keputusan yang harus dilakukan bersama.
Atau dapat juga dibetulkan dengan cara menghilangkan kata dalam, sehingga kalimat tersebut menjadi
(1c) Rapat kemarin itu menghasilkan lima keputusan yang harus dilakukan bersama.
Beberapa contoh lain ketidaklengkapan unsur kalimat dapat dilihat dalam kalimat-kalimat berikut ini.
(4) Dari hasil penarikan sumbangan memperoleh dana sebesar seratus ribu rupiah.
(5) Pada data itu menunjukkan bahwa orang perempuan lebih banyak daripada orang laki-laki.
Unsur manakah yang merupakan subjek dari predikat (4) memperoleh, dan (5) menunjukkan? Atau kita dapat mengecek dengan, pertanyaan siap yang memperoleh dana sebesar seratus ribu rupiah, dan (5) siapa atau apa yang menunjukkan bahwa orang perempuan lebih banyak daripada orang laki-laki? Jawabannya tidak ditemukan dari ketiga kalimat tersebut. Unsur yang terletak di depan predikat bukan subjek karena didahului oleh preposisi (4) dari, (5) pada yang merupakan petunjuk bahwa unsur itu berfungsi sebagai keterangan. Untuk itu, kalimat itu dapat diubah sebagai berikut.
(4a) dari hasil penarikan sumbangan diperoleh dana sebesar seratus ribu
rupiah.
(4b) Dari hasil penarikan sumbangan kita (kami, anak-anak, kepala sekolah) memperoleh dana sebesar sartus ribu rupiah.
(4c) Hasil penarikan sumbangan memperoleh dana sebesar sartus ribu rupiah.
(5a) Pada data itu ditunjukkan bahwa orang perempuan lebih banyak daripada orang laki-laki.
(5b) Pada data itu kami (kami, dia, penulis) menunjukkan bahwa orang perempuan lebih banyak daripada orang laki-laki.
(5c) Data itu menunjukkan bahwa orang perempuan lebih banyak daripada orang laki-laki
Kalimat berikut tidak mempunyai predikat.
(6) Percobaan ini untuk menemukan bibit padi unggul.
(7) Bacaan yang menarik minat anak usia sekolah dasar perlu diperhatikan dalam penyususnan buku pelajaran.
Kalimat di atas dapat diperbaiki sebagai berikut.
(6a) Percobaan itu menemukan bibit padi unggul.
(7a) Bacaan yang menarik minat anak usia sekilah dasar perlu diperhatikan dalam penyususnan buku pelajaran.
Kalimat di atas dapat juga diperbaiki sebagai berikut.
(6b) Percobaan itu dimaksudkan untuk menemukan bibit padi unggul.
(7b) Bacaan yang menarik minat anak usia sekolah dasarlah yang perlu diperhatikan dalam penyususnan buku pelajaran.
(7c) Yang perlu diperhatikan dalam penyususnan buku pelajran adalah/ialah bacaan yang menarik minat anak usia sekolah dasar.
Penggunaan Kalimat yang Jelas
Kalimat yang strukturnya jelas dapat menunjukkan secara tegas tipe struktur mana yang digunakan. Berikut ini disajikan contoh kalimat yang strukturnya tidak jelas.
(8) Saya akan tanyakan masalah pemilihan mahasiswa teladan.
(9) Bapak sudah katakan bahwa kau harus belajar lebih giat lagi.
(10) Anda herus tunjukkan kebenaran kata-kata Anda itu.