Tahapan Penulisan Ilmiah
- Tahap Pemilihan Topik atau Pokok Bahasan
- Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan
- Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan
- Tahap Pengelolaan Pokok-pokok Pikiran
- Tahap Penulisan
- Tahap Penyuntingan
Keterampilan yang diperlukan dalam menulis ilmiah
- Keterampilan bahasa (ejaan, pilihan dan bentikan kata, kalimat, paragraf)
- Keterampilan penyajian (sistematika penyajian judul, subjudul, sub-subjudul)
- Keterampilan perwajahan (format, ukuran kertas, jenis kertas, tipe huruf, penjilidan, bibliografi, apendiks, lampiran)
Hal penting dalam penulisan ilmiah:
- gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
- teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan
- Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
- Karena bersifat reproduktif, penerima pesan harus mendapat kopi yang sama dengan si pemberi pesan.
- Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
- Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat pasif.
- Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis argumentasi (sumber kutipan).
- Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi lebih disarankan menggunakan teknik kutipan dan umber rujukan.
Kecenderungan sikap ilmiah
- Keinginan mengetahui dan memahami
- Kecondongan bertanya semua hal
- Kecondongan mencari data dan makna
- Kecondongan menuntut pengujian empiris
- Penerapan logika
- Kecermatan dalam memeriksa pakal pikir
Ciri Tulisan Ilmiah
- Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, kajian pustaka, penelitian.
- Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagian
- Objektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi
- Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih rinci.
- Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diuji
Sumber kesesatan dalam berpikir ilmiah
- Penggunaan istilah yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan penafsiran
- Hal yang tidak relevan dicantumkan dalam karya tulis, misalnya mencantumkan perasaan pribadi, sehingga tidak berpusat pada apa yang dipikir tapi pada siapa yang diajak berpikir.
- Apa yang ada dalam kausalitas logis, belum tentu ada dalam kausalitas empiris.
- Penggunaan definisi sebagai pangkal pikir yang salah.
- Penghindaran dari sumber kutipan yang menantang gagasannya, sehingga tidak mau menerimanya (Kaum pragmatis tidak mau memperhatikan pandangan kaum analis yang kompleks)
0 komentar:
Posting Komentar